Terpenoid, Zat Herbal Aromatik

Terpenoid, Zat Herbal Aromatik

HERBAFILIA - Terpenoid juga sering disebut sebagai isoprenoid. Terpenoid adalah senyawa kimia turunan terpena. Terdiri dari rantai karbon isoprena dengan gugus fungsional yang beraneka ragam. Terpenoid terdiri atas  beberapa macam senyawa dari yang paling mudah menguap yaitu monoterpena dan seskuiterpena, diterpena (sulit menguap) sampai dengan  triterpenoid dan sterol (tidak menguap).

Terpenoid yang terkandung di dalam tumbuh-tumbuhan banyak digunakan dalam pengobatan tradisional herbal sebagai anti bakteri, anti neoplastik, aromaterapi dan beberapa fungsi farmasi yang lainnya. Kebanyakan terpenoid adalah senyawa aromatik dan memberikan kesan bau yang khas dari tumbuh-tumbuhan yang mengandung terpenoid tersebut.

Manfaat Senyawa Terpenoid

Beberapa manfaat dari senyawa terpenoid untuk pengobatan antara lain adalah:

  • Sebagai antiseptik dan antimikroba
  • Efek ekspektoran
  • Efek anestetik
  • Efek sedatif
  • Sebagai tumbuhan obat untuk penyakit diabetes
  • Mengatasi gangguan menstruasi
  • Mengobati patukan ular
  • Memperbaiki kerusakan hati
  • Pengobatan malaria (triterpenoid).
  • Obat antifeedant serangga
  • Inhibitor tumor dan anti karsinogen
Beberapa Senyawa Terpenoid

Beberapa senyawa kimia golongan terpenoid yang berkhasiat untuk pengobatan herbal antara lain adalah:

Mentol, merupakan senyawa minyak atsiri yang terdapat dalam daun mint atau peppermint. Mentol berfungsi sebagai pelega pernafasan karena mempunyai efek dingin dan sejuk. Mentol juga berfungsi sebagai zat aktiseptik dan antifungisida. Sifat analgesiknya bermanfaat untuk meredakan penyakit-penyakit ringan seperti pilek, batuk, kram otot, pegal-pegal, sakit kepala dan lain sebagainya.

Kamfer, diisolasi dari tanaman kamper (Cinnamomum camphora). Kamfer banyak dikombinasikan dengan minyak gandapura, minyak cengkeh (eugenol) serta minyak sereh dan dibuat balsam lalu digunakan untuk mengobati keseleo, pegal, otot kaku, sakit pinggang dan punggung. Juga untuk meredakan nyeri sendi, sakit gigi, bisul, sakit kepala, kudis, panu, gatal akibat gigitan serangga, muntah, sakit perut, batuk, rematik, bisa untuk minyak pijat.

Salvinorin A, adalah senyawa yang diekstrak dari dari tumbuhan Salvia divinorum dari mexico. Salvinorin A adalah zat psikotropika dan penggunaanya harus hati-hati dengan resep dokter. Karena bila digunakan sembarangan maka akan bertindak sebagai narkotika, sama seperti morfin.

Cannabinoids dari tumbuhan Cannabis sativa atau ganja atau mariuyuana. Cannabinoids diproduksi dalam jumlah sedikit pada sistem syaraf hewan dan manusia. Penggunaan tanaman ganja yang salah akan menyebabkan cannabinoids menjadi candu atau narkotika. Cannabinoids merupakan zat psikotroprika. Penelitian terbaru mengemukakan bahwa cannabinoids merupakan zat yang dapat mengobati kanker.

Ginkgolide dan bilobalide dari tumbuhan Ginko biloba. Tanaman ini bermanfaat untuk memperbaiki daya ingat dan konsentrasi. Attention deficit disorder (ADD) adalah sebuah gangguan syaraf yang menyebabkan seseorang tidak dapat berkonsentrasi terhadap apa yang dikerjakannya.

Ginkgo biloba adalah salah satu obat alami yang paling umum digunakan untuk mengobati gejala-gejala ADD tersebut. Ginkgo berfungsi untuk melancarkan aliran darah ke otak dan mencegah darah menjadi kental sehingga darah dapat membawa lebih banyak oksigen ke otak.

Dengan demikian otak akan cukup menerima makanan sehingga kita dapat berkonsentrasi, sehingga membantu orang menenangkan diri dan fokus pada satu kegiatan pada suatu waktu.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
Post Comment
Rekomendasi close button
Back to top

0 comments

HERBAFILIA adalah berita Kesehatan tentang berbagai jamu dan cara penggunakannya, Disini Anda bebas bertanya maupun mengutarakan ide, gagasan, opini secara bebas yang tentu tidak termasuk dalam koridor Sara. Dilarang keras titip Link / URL hidup maupun berupa tulisan atau mempromosikan produknya.

Bagaimana Pendapat Anda?
 
Copyright © 2015. Herbafilia - All Rights Reserved | Template by Leony Li